Ketika kita belajar basic programming pasti kita pernah mendengar yang namanya operand dan juga operator. Operator mungkin yang sering kita dengan dibandingkan dengan Operand. Kali ini saya akan membahas tentang keduanya sekaligus sebagai catatan hasil belajar saya.

Di tempat magang saya, tiap akhir magang biasanya bikin suatu project, dan waktu itu saya milih project yang ngebahas tentang salah satu search engine database, Elasticsearch. Latar belakang kenapa memlih bahas Elasticsearch itu sederhana banget, karena pengin tau gimana sih penggunaan 2 database yang berbeda secara bersamaan

Ketika kita ingin mengurutkan nilai dari sebuah array, sebenarnya kita bisa menggunakan function "sort()" di C++, tapi kayaknya kurang seru kalo pake built-in function. Sebenarnya kita bisa membuat sendiri function sort() dengan menggunakan Algoritma Buble Sort.

Pointer sederhananya adalah sebuah variable yang menyimpan alamat memory dari suatu variable lain. Tetapi ada yang unik dari pointer ini. Jadi ketika saya belajar pointer dengan tipe data yang ada di C++ (integer, float) tidak ada masalah kecuali tipe data char. Unik karena cara kerjanya beda dari tipe data seperti integer, float.

Sometimes we need convert from one data type to anothers. I once get a case where a function parameter use the integer type, but in another function only use string type. The question is how I change from integer to string?. Actually I have experienced the same case but with a different data type. But in this article I wanna discuss how to convert from integer to string. So let's discuss.

User user tertentu mungkin perlu kita batasi penggunaan command agar kasus kasus seperti tidak sengaja menjalankan command reboot atau shutdown di server tidak pernah terjadi. Di Linux kita bisa melakukan pembatasan untuk binary command, contohnya agar hanya bisa menjalankan beberapa binary saja.

Ketika kita membuat sebuah project di C++ dengan menggunakan paradigma OOP (Oject Oriented Programming) biasanya kita tidak akan menulis semua code dalam 1 file saja, melainkan kita akan memecahnya agar ketika proses development tidak ribet. Tetapi proses development dengan menggunakan file terpisah itu juga akan menambah sedikit kerumitan saat proses compile.

Membuat VM dengan cloud image untuk sekarang ini bisa membantu dalam hal efisiensi, karena dengan menggunakan cloud image, kita tidak perlu berhadapan dengan proses instalasi distro Linux pada umumnya. Jadi vm tersebut bisa langsung booting dan kita bisa melakukan konfigurasi vm tersebut secara deklaratif.

KVM (Kernel-Based Virtual Machine) adalah salah satu hypervisor type 1 yang mana hypervisor type 1 ini adalah hypervisor yang diinstall langsung sebagai OS. KVM ini memanfaatkan kernel Linux sehingga distro distro Linux bisa menjadi hypervisor type 1. . Nantinya kita akan setup KVM sampai bisa digunakan untuk membuat network, menyiapkan image, membuat disk, dan membuat VM.

Kita bisa membuat VM dengan menggunakan KVM, tetapi semua data data vm tersimpan di dalam host tersebut. Jika misalnya kita perlu melakukan reboot server hostnya, maka vm yang di atasnya akan terkena reboot juga. Dengan menggunakan Ceph sebagai penyimpanan data vmnya, kita bisa memindahkan vm tersebut ke server host yang lain. Dengan begitu vm tidak akan terkena reboot. Distributed storage seperti ceph dibutuhkan dalam Cloud Computing.